Welcome

welcome to my world..

welcome to my life..

welcome to my heart..


-enjoy it-

Friday, April 1, 2011

La Berltlye (1)


aku membuat secangkir kopi, lalu duduk tegak depan komputer. kutelusiri bagian - bagian dari La Berltlye. ya , itu nama drive D di komputer ku. aku adalah sebagian dari orang yang mungkin 'berbeda' menurut ku atau 'tidak normal' menurut orang lain, tergantung dari sudut mana manusia melihatnya.

aku buka dokumen itu, dimana biasanya aku menuliskan apa yang kurasa. tapi kali ini aku terdiam lama. terlalu berkecambuk di otak. serasa ingin ku removed semua kenangan dan rasa ku ini. semuanya tak pernah sirna hanya dengan tulisan. ketika aku mencoba untuk berbagi dengan orang lain, ia mengatakan bahwa aku terlalu berlebihan dan itu bukan masalah besar. bagi dia. tapi tidak bagi ku.

teringat hari - hari lalu, ketika dengan sempurna aku mengenakan topengku depan orang - orang yang seakan akan mengenalku. aku disebut sebagai perempuan bijaksana yang dapat mengendalikan emosinya dengan sempurna. fyuh. kalian hanya belum melihat apa-apa. aku yang mengatur agar kalian melihat aku begitu. aku bukan mengendalikan emosiku, aku mengendalikan pandangan kalian tentangku.

aku terus menerus melirik jam ditanganku. sudah sekitar sepuluh menit aku diam tak bergeming di depan monitor. aku perhatikan monitor itu, aku pegang, dan aku tersenyum meningatkan siapa orang paling berjasa dalam hidupku, yang memberikan semua fasilitasku. yang di depannya aku tak perlu menjadi malaikat ataupun iblis. dia menerima ke'berbeda'an ku dengan cara yang membuatku nyaman. ayahku.

tiba - tiba kularikan jari - jari ku diatas keyboard, akan kutuangkan segala rasaku, dan biarlah hanya aku yang tahu bagaimana rasanya menjadi aku. aku menjadi tak terkendali, semakin lama jari-jariku menari semakin cepat.

sudah.

aku melirik hp ku. ah. aku malas membuka sms yang tertera sisitu. aku tahu itu hanya berisi makian. kuteguk semua sisa kopiku. lalu aku kembali ke dapur. kali ini kopi hitam. kopi adalah sahabatku. ia tak pernah menuntut apa-apa dan tak pernah mempersoalkan ke'berbeda'an ku.

aku kembali ke kamarku setelah melewati ibuku yang sedang menelopon pamanku, untuk membanggakan kakakku yang lulus di kedokteran dengan predikat cum laude. abaikanlah. sudah dua hari ia begini. sedangkan aku yang 'hanya' mahasiswa seni rupa tak menarik untuk diselami orang. tapi tidak dengan ayahku. ia membuatkanku studio untuk diriku sendiri. lagi-lagi hanya dia. ia mengerti bahwa menulis dan melukis adalah hidupku. hanya dengan dua hal ini aku bisa mengungkapkan perasaanku.

aku melewati kamar kakak ku, ia sedang bersama teman-temannya. ah, aku tak butuh teman. hanya orang - orang busuk yang berkedok sahabat sejati. setiap saat mereka bisa menikam dan menipu temannya sendiri.

aku kembali ke kamarku. aku menghembuskan nafasku. duduk dengan cangkir kopi dalam genggamanku. ah, airnya tampak kurang sekitar 3 mm. aku kembali ke dapur lagi. ya, aku menyukai sesuatu yang 'sempurna' dari sudut pandangku. seperti biasa, karena aku berbeda, banyak yang tak memahami hal ini.

ketika melewati ruang tengah, ibu masih menelopon entah siapa. dan dengan jelas, ia berkata " ya aku tak tahu dengan aira. ia sama sekali tak mau diatur dan setiap hari hanya melukis yang ia pedulikan. ah,sudahlah aku tak peduli. masih ada yuri yang bisa kubanggakan. bayangkan, ia lulus dari .. " tak kudengarkan kelanjutannya, karena aku sudah berbelok menaiki tangga.

aku juga tak peduli padamu.

aku membuka kamarku, dan menemukan kakakku disitu berbaring di tempat tidurku sambil mengisap sebuah batang rokok. aku tau persis apa yang akan ia lakukan.