Welcome

welcome to my world..

welcome to my life..

welcome to my heart..


-enjoy it-

Thursday, August 17, 2017

Yesterday,I Trusted You.

“The saddest thing about betrayal is that it never comes from your enemies”
-          Unknown

Menurutku, mempercayai seseorang adalah bentuk penghargaan yang paling besar yang bisa seseorang berikan. Kepercayaan bukanlah hal yang mudah untuk diberikan, nilainya tak terhingga. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan yang utuh, namun hanya butuh satu detik untuk menghancurkannya.

Kepercayaan adalah memberi seseorang, sebuah senjata yang mampu menghancurkan kita, dan berharap ia tidak melakukannya. Sadly, kebanyakan orang akan menarik pelatuknya. Ketika seseorang mengkhianati kepercayaan kita, rasanya benar-benar menyakitkan. Karena hanya orang yang benar-benar dekat dengan kita, dan hanya orang-orang yang kita sayangi lah yang paling mampu mengkhianati kepercayaan kita.

Untukku, mempercayai seseorang bukanlah hal yang mudah. Aku selalu memakai perisai kemanapun aku melangkah. Hanya orang-orang tertentu yang kuijinkan untuk melewati persiaiku, dan melihatku tanpa perlindungan diriku. Berapa orang yang kuizinkan untuk mendekati aku yang tanpa perisai, bisa dihitung hanya dengan 1 tangan.

Perlu waktu bertahun-tahun seseorang berdiri didepanku, sampai akhirnya aku menurunkan perisaiku, dan membiarkannya mendekat.  Hari ini, satu dari sedikit orang itu menikamku disaat aku sedang lengah. Jika berbicara tentang penghianatan kepercayaan, bukanlah respon marah yang muncul. Namun kecewa. Amat teramat kecewa.

Orang itu berdiri dihadapanku hari ini. Aku memakai kembali perisai yang telah lama ku turunkan untuknya. Ia menatapku dengan air mata yang bergulir di pipinya, memohon untuk segenggam kata maaf dariku. “Aku memamaafkanmu” kataku. Orang itu tersenyum lalu melangkah mendekat. Aku mundur, kuangakat perisaiku lebih tinggi. “Tapi tak kan kubiarkan diriku mempercayaimu lagi.”

Tahukah kamu rasanya? ketika kamu terbiasa akan kehadiran seseorang yang menemanimu selama bertahun-tahun, lalu kamu ternyata mendapatkan fakta bahwa ia telah merusak semua yang kamu bangun? Ketika seseorang yang berada disampingmu setiap memerangi arus kehidupan, ternyata ia menggoreskan pedangnya padamu disaat kamu tak melihat? Ketika seseorang yang membawakan sinar dalam hari-hari gelapmu, namun ternyata kamu menemukan bahwa ialah salah satu orang yang mematikan semua cahayamu? Tahukah kamu rasanya?

Karena dia, aku harus mundur. Semua langkahku bertahun-tahun hancur dan terkoyak. Karena dia, aku harus menguatkan diriku sendiri untuk kembali bangkit dan memulai dari awal. Tanpa dia. Karena didepanku, jalan yang kutapaki telah runtuh. Dan satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah membangun kembali dari awal.

Hari ini aku terbangun dengan perasaan terkoyak. Berusaha kembali berdiri dan menggapai apa yang telah hilang dari hidupku dalam sekejap. Jalan ini tak kan semudah saat pertama kali aku melangkah, karena kali ini, aku harus menyeret hatiku yang terluka. Aku harus melangkah dengan kaki yang terpincang.


Aku tau, seiring waktu, lukaku akan sembuh. Namun ada sebagian dari diriku yang sulit untuk kurajut kembali. Aku tau, setelah semua ini, aku akan kesulitan mempercayai orang lain lebih dari sebelumnya.