Welcome
welcome to my world..
welcome to my life..
welcome to my heart..
-enjoy it-
Saturday, October 29, 2011
Latte (1)
Ah, aku tak ingin berhadapan dengannya saat masih menjadi aku, aku harus memanggil Lei keluar. Ayolah,dimana kau..
aku terdiam. berkonsentrasi mencari Lei dalam pikiran ku. Pandanganku tiba2 meremang. aku tersenyum, dia datang. dan hitam. gelap.
---------------------------------------
Aku berdiri menghadapi udara sejuk, tp mengapa disini begitu ramai. sepertinya telah terjadi kecelakaan lalu lintas. aku mendekat. dan tersentak.aku melihat Gil, temanku yang merebut pacarku dan mengancamku, terbujur kaku di jalan berlumuran darah.
dan Jam tangan di tangan Gil menjelaskan segalanya.
Jam tanganku.
Aku mendekati mayatnya dan menangis tersedu-sedu, dimana tangan kanan ku berusaha mengambil gelang yg ia genggam. Biarlah, jika polisi menemukan sidik jariku, mereka tahu aku mendekatinya disaat ia sudah tiada.
Setelah ia dibawa ambulans, aku berjalan cepat menuju downstill, kedai kopi yang jarang pengunjung, sempurna untuk ku. Ku pesan Latte, dan diam menghadap keluar.
Kau kah yang membunuh Gil,Lei? Aku hanya ingin ia disakiti, bukan dibunuh. Aku terlalu lemah untuknya, bahkan, aku terlalu baik untuk marah padanya, disaat ia menghancurkan hidupku. Tapi tidak dibunuh, Lei..
Hpku berdering."Ya Fel?..Ya aku tau, aku ada di tempat kecelakaan Gil, aku kebetulan lewat..Aku sedang menuju RS, RS HVP kan?...Oke, smpe ktmu dsana"
Ya, sepertinya saatnya aku memakai 'topeng'ku kembali, agar terlihat 'normal'
-----------------------------------------
Entah mengapa aku selalu menyukai bau rumah sakit, bau darah, dan bau obat. Tentu tak kan kukatakan itu semua pada siapapun termasuk dokterku.
Ku melangkah ke ruang UGD RS HVP. Percayalah, tidak sulit buatku membuat diriku menangis disaat orang2 biasanya menangis.
Aku merapat pada Fela. "Bagaimana dia,Kapan mereka mengkebumikannya?" dengan sedikit air mata tentunya.
Fela menyandarkan bahunya padaku. Matanya sembab. Dia tak berkata apapun. Aku membelai rambutnya, seharusnya Fela lah yang Gil sayangi,kekasihnya, bukan kekasihku.
"Jangan tinggalkan aku, Fros", kata Fela sambil memelukku erat. Aku membalas memeluknya. "tidak, fel, kau yg jangan meninggalkanku.."
Dan disinilah kami tinggal berdua, kami yang dahulu berempat. Aku,Gil,Fela,dan Dein. Fela adalah satu2nya perempuan diantara kami.
Dein meninggal 2 tahun yang lalu, saat ia bersamaku tengah pulang dari sebuah cafe merayakan keberhasilannya mendapat beasiswa ke universitas terbaik.
Mengapa Dein meninggal? Menurut polisi,kami tengah mengendarai mobil, dan Dein melewati batas kecepatan, aku melompat disaat yang tepat, dan Dein menubruk bangunan di depannya.
Menurutku, aku tak tau. Lei yang mengambil alih saat itu, dan disaat ia dalam kendali, aku tak melihat apapun.
2 Tahun kemudian, hari ini, kami kehilangan Gil, kali ini aku tau, Lei lah yg melakukan.
------------------------------------------
Di pemakaman Gil, aku melihatnya berdiri sambil terisak, pacarku.. mantan pacarku, Trea. Kurasakan Lei yang menggebu-gebu ingin mengambil alih, tapi saat ini, aku lebih berkuasa.
Aku melirik pada Fela, ia juga memperhatikan Trea. "Dia kah, Fros? Cewemu yang dirayu Gil?", aku tersentak,selama ini ia tau?
"Ya" jawabku singkat, bukannya aku tak mau tau tentang bagaimana ia tau, tapi aku benar2 tak peduli.
Aku merangkul Fela dan mengantarkannya pulang. Dalam perjalanan pulang, ia diam tak bergeming, sampai saat sampai depan rumahnya.
"Fros?"
"Ya?"
"Bagaimana perasaanmu?"
apa? ia menanyakan pe-perasanku?
"Aku tak mau ditinggal teman lagi. Apa kamu akan baik2 saja,fel?
Ia tersenyum. Ia memang cantik, pikirku.
"Selama kamu janji akan ttp disisiku,fros"
"Kenapa?" Tanyaku.
"Karena kamulah satu-satunya orang yang tak pernah mengecewakan aku"
Aku tak tau harus membalas apa, aku memilih diam. Andai ia tau siapa aku, siapa kami.
------------------------------------------
Seminggu kemudian, aku berada dipsikiaterku, dr.Ken
"Halo, Fros. Gimana perkembangan latihanmu? sudah bisa lebih sering mengambil alih dirimu dibanding kepribadianmu yang lain?"
Aku berfikir sejenak. Lei lah yang pandai berbohong bukan aku, aku ingin memangilnya, tapi aku takut ia berlaku seenaknya lagi.
Lalu, tanpa sadar, ia hadir. dan Gelap.
-----------------------------------------
Sayup-sayup kesadaranku kembali.
dr.Ken tersenyum, "jadi begitu, baiklah, mungkin kita bisa mengurangi jadwal kita. Kali ini cobalah tanpa obat2an ya?"
Aku cuma mengangguk, tanpa tau apa yang Lei katakan.
Sejujurnya aku merasa nyaman dengan diriku, tapi orang tuaku lah yang memaksaku pergi ke psikiater.
Akulah si pengecut, dan Lei selalu menjagaku. Selalu.
----------------------------------------
Aku masuk ke downstill.
"Secangkir latte extra kayu manis", aku memesan kopi kesukaanku.
Latte, bahkan kopi yang hitam pahit pun akan terlihat putih dan manis, ditutupi busa diatasnya, seakan-akan menyembunyikan apa yang ada dalamnya. Kopi dan susu, dua minuman yang berbeda disatukan dalam satu sajian. Lei adalah sang kopi hitam, dan akulah susunya. Tak ada yang mengetahui bahwa kami adalah 2 pikiran yang berbeda, karena sudah teraduk begitu sempurnanya.
Tiba- tiba aku melihat Fela masuk ke cafe, dan langsung menuju tempat aku duduk. Ia duduk didepanku.
"Fros, aku ingin kamu jawab jujur. Apa yang sebenarnya terjadi pada Gil?"
Sial. Ada apa ini? akupun tak pernah tau. Kurang puaskah ia dengan penjelasanku.
"Bukankah aku sudah menjelaskannya padamu,Fel?"
Ia terdiam sejenak, lalu berkata,"Baiklah, aku ingin bicara pada Lei"
APA???Ba-bagaimana ia tau tentang Lei ?
Apa yang harus kulakukan?
Sebelum aku berfikir, kegelapan menyelimutiku.
(To Be Continued)
Friday, April 1, 2011
La Berltlye (1)
Friday, March 25, 2011
Fakta yang mungkin kalian belum tahu mengenai Spongebob
- Tau Mr Krabs kan? Dia adalah bos dari Spongebob di burger Kraby Patty. Ceritanya, setelah perang, Mr Krabs mengalami depresi berat. Kemudian dia membeli sebuah rumah jompo, The Rusty Krab. Lewat kerjakeras dan segala usaha, Krusty Krab pulih kembali dan menjadi toko burger paling populer di bawah laut.
- Menurut episode “Sleepy Time”: Usia Mr Krabs adalah 62 tahun Nomor SIM-nya: A5265661 Tanggal lahir: 30 November 1942 Alamat: 3541 Anchor Way, Bikini Bottom Dia punya binatang peliharaan bernama Mr Doodles
- Tanggal lahir SpongeBob adalah: 14 Juli 1986. Surat Izin Mengemudi (SIM) pernah muncul di episode “SleepyTime” dan “No Free Rides.” Dalam dua episode itu nomor SIM-nya adalah A1356021 Alamat SpongeBob adalah: 124 Conch St. Bikini Bottom
- SpongeBob, kartun ciptaan Stephen Hillenberg ini dirancang untuk usia dua sampai sebelas tahun. Akan tetapi,nyatanya film itu juga menyedot penonton dewasa usia 18 hingga 50 tahun. Sebuah survei di Inggris menunjukkan, 40 persen dari satu juta penonton SpongeBob berusia di atas 16 tahun.
- Penggagas Spongebob, Stephen Hillenberg, pernah mendalami studi sumber daya kelautan di Universitas Humboldt, California. Hillenberg juga pernah mengajar biologi kelautan di Orange County Marine Institute,California dan kemudian mengambil program master dalam animasi eksperimental di Institut Seni California. Pengalaman dan hobi itulah yang kemudian melahirkan kartun SpongeBob SquarePants pada tahun 1996.
- Nickelodeon yang memproduksi SpongeBob adalah perusahaan di bawah Viacom yang juga memayungiMTV.Belakangan SpongeBob dibuat versi layar lebar-sebuah indikator bahwa film tersebut mempunyai pasar yang mendunia.
- Tom Kenny, yang mengisi suara SpongeBob sebenernya bermaksud membuat suaranya kayak SpongeBobsupaya kita teringat sama lautan.
- Sebenarnya nama asli SpongeBob itu SpongeBoy, tapi sayangnya nama SpongeBoy secara legal udah dimilikisama yang lain dan gak bisa dipake.
- Squidward cuma punya 6 tentacles padahal dia seekor gurita(yang harusnya 8 tentacles). Alasan sang kartunismembuat Squidward cuma dengan 6 tentacles supaya ia tidak terlihat terlalu terbebani oleh tentaclesnya.
- SpongeBob tinggal di rumah nanas karena Nanas adalah motif yang biasa digunakan dalam KerajinanPolynesian, Stephen Hillenburg juga merasa kalo SpongeBob bakal suka bau dari rumah nanasnya.
Saturday, March 19, 2011
Bilingualisme. Baikkah untuk perkembangan anak?
Pertentangan memang banyak diungkapkan dalam perkembangan bilingualisme, baik oleh para pendidik, pemerhati anak, maupun orang tua. Oleh karena itu, sampai saat ini masalah perlunya bilingualisme pada anak masih terus menjadi topik yang diperdebatkan walaupun data – data dan kecenderungan sudah semakin terarah pada pihak yang mendukung bilingualisme.
Apabila ditinjau dari sudut lain, seharusnya anak bilingual mempunyai keuntungan lebih, seperti mudah memperluas wawasan dan lebih jauh lagi memepunyai peluang bekerja yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang hanya menguasai satu bahasa saja. Mereka juga dapat berkomunikasi dengan lebih banyak orang karena keunggulan yang mereka miliki ini. Gaya berbahasa anak bilingual juga umumnya serupa dengan bahasa aslinya, hal yang jarang dapat ditemui pada orang – orang yang belajar bahasa asing pada usia dewasa. Hal yang pasti, ia akan mempunyai kemampuan lebih untuk bersaing dalam memperoleh pekerjaan yang baik.
Bilingualisme adalah sebuah aset yang harus dikembangkan. Penelitian semakin menunjukkan keuntungan dalam hal kognitif, kultural, dan ekonomi bagi orang-orang bilingual (Hakuta & Pease-Alverez, 1992). Jadi anak-anak sebaiknya dibiasakan utnuk menjadi seorang bilingual agar ia dapat merasakan keuntungan ini.
Bilingualisme sering menjadi masalah karena ketidaktahuan orang tua dan masyarakat mengenai hal ini. Pada negara yang lebih banyak menggunakan satu bahasa, bahasa asing tentu terlihat aneh. Misalnya saja, di Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia dan jarang sekali menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing lain (yang punya lebih banyak kesempatan utnuk berbahasa asing adalah mereka yang tinggal di kota besar), anak yang sudah dibiasakan menjadi bilingual sejak kecil tentu akan dipandang tidak lazim.
Akhirnya sering timbul pertanyaan, seperti apakah mempelajari dua bahasa pada masa anak-anak itu sulit dan dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa, atau apakah anak bilingual mempunyai kesempatan yang lebih sedikit yang ia pelajari daripada anak monolingual, dan akibatnya, penguasaan kedua bahasa ini tidak akan sempurna seperti anak monolingual. Juga pertanyaan apakah anak bilingual tidak dapat memisahkan kedua bahasa yang sedang ia pelajari; apakah mereka sering bingung.
"Keterlambatan pada awal masa belajar merupakan hal yang normal dalam bilingualisme. Kejadian ini merupakan bagian dari proses belajar anak. Hal yang penting adalah orang tua membeberikan lingkungan yang seimbang bagi perkembangan kedua bahasa yang sedang dipelajari anak dan jangan secara mendadak mengganti lingkungan anak secara drastis. Hal ini akan menghambat perkembangan bahasa anak karena secara emosional anak akan terganggu"
Anak bilingual juga akan menguasai kedua bahasa yang ia pelajari sebaik anak monolingual walaupun kesempatannya untuk menggunakan kedua bahasa tersebut terbatas. Anak bilingual akan mempunyai penguasaan pengucapan (fonologis) dan gramatis yang sama seperti halnya anak monolingual. Namun, pada awalnya anak bilingual memang tampak terbatas kosakatanya pada kedua bahasa yang ia pelajari. Hal ini disebabkan anak-anak mempunyai memori yang terbatas utnuk kata-kata, sementara anak bilingual harus menyimpan kata-kata dalam dua bahasa. Juga anak sering mendapatkan kata dalam satu bahasa dari seseorang dan ia tidak mengetahui kata tersebut dalam bahasa kedua. Bila jumlah kata-kata dari kedua bahasa tersebut dijumlahkan, jumlahnya akan sama dengan jumlah kata-kata anak monolingual. Lagipula, biasanya saat anak memasuki usia sekolah, kosakata mereka akan meningkat dengan cepat dalam kedua bahasa tersebut.
"Lebih lanjut, Genesee mengatakan bahwa proses tercampuraduknya bahasa ini merupakan proses yang normal bagi anak untuk menjadi bilingual. Hal ini bukan disebabakan anak bingung dalam memilih kata, namun karena kosakatanya masih terbatas. Ia tidak mengetahui kata yang ia maksud dalam bahasa yang sedang ia gunakan. Orang dewasa bahakan sering mencampuradukkan bahasa yang mereka kuasai agar terdengar lebih cangih. Bila lingkungan anak sering menggunakan bahasa yang tercampur-aduk ini, anak akan melakukannya karena ia meniru. Biasanya seiring dengan berkembangnya kosakata anak, campur-aduk ini akan hilang dengan sendirinya."
Pada awalnya amat wajar bila anak menggabungkan dua bahasa yang berbeda salam satu kalimat (McLaughlin, 1995 dlm www.mll.kenyon.edu). Hal ini disebut language mixing atau code switching dan sama sekali bukan merupakan pertanda bahwa anak mengalami kebingungan atau mengalami penurunan kemampuan bahasa dalam bahasa lain. Hal ini merupakan sebuah proses yang wajar bagi anak untuk dapat menguasai kedua bahasa tersebut dengan baik. Kerancuan ini akan hilang seiring bertambahnya penguasaan anak terhadap kedua bahasa ini.
Kid source (www.kidsource.com) juga menanggapi language mixing ini sebagai sebuah proses yang wajar dalam perkembangan anak bilingual. Penggunaan bahasa yang tampak kacau ini terjadi karena mungkin saja ada kata - kata pada bahasa yang satu yang tidak ada pada bahasa yang lainnya, atau mungkin ekspresi bahasa yang satu lebih tepat digunakan daripada bahasa yang lainnya. Anak juga biasanya bereksperimen dengan kata – kata dari kedua bahasa tersebut dengan mencoba menggabungkannya.
Bagi beberapa anak bilingual, code switching adalah fenomena yang normal. Dalam perkembangannya mempelajari dua bahasa yang berbeda, wajar bila pada awalnya ia mencampuradukkan dengan kebiasaan – kebiasaan orang – orang di sekitar anak yang terbiasa untuk mencampuradukkan bahasa karena kedengarannya lebih canggih (www.eriffacility.net).
"Menurut McLaughlin adalah adanya masa ketika anak akan tampak berkurang kemampuannya dalam mengguankan bahasa asli, namun bahasa keduanya juga tidak tampak berkembang. Peristiwa ini disebut language imbalance. Tentu saja peristiwa ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya kemampuan berbahasa anak."
Jarang anak dapat benar – benar sempuran dalam kedua bahasa yang sedang ia pelajari. Anak perlu waktu untuk dapat menguasai kedua bahasa yang sedang ia pelajari dengan sempurna. Ada waktu ketika kemampuan anak menggunakan bahasa aslinya menurun, sementara bahasa keduanya belum berkembang. Kejadian ini merupakan proses yang normal bagi anak dalam pembelajarannya.
Kid source (www.kidsource.com) menambahkan bahwa wajar bila anak bilingual mengalami keterlambatan dalam menguasai kedua bahasa yang sedang dipelajarinya. Hal ini bukan karena bilingualisme menyebabkan masalah pada perkembangan bahasa dan berbicara anak, namun karena anak sedang mencerna kedua bahasa yang sedang ia pelajari. Bila proses ini sudah selesai, anak akan dapat menerima kedua bahasa ini dengan mudah. Secara umum, anak tidak akan mengalami masalah yang berarti dalam berbahasa dan berbicara bila kedua bahasa dikenalkan sejak awal dan dengan intensitas yang baik.
Menjawab pertanyaan yang sering ditanya orang tua, yaitu apakah mempelajari dua bahasa akan mengakibatkan anak hanya fasih dalam satu bahasa saja, Diaz (1983 dlm. Papalia, 1993) mengemukakan bahwa hal ini tidak benar. Bahkan pada saat anak menguasai bahasa keduanya tanpa mengorbankan bahasa aslinya, anak yang menguasai dua bahasa umunya mempunyai kecenderungan mempunyai presatsi akademis yang lebih baik.
Secara umum, menguasai sebuah bahasa tidak akan mempengaruhi kemampuan kita akan bahasa kedua, sedangkan mempelajari bahasa kedua tidak akan membuat bahasa pertama kita menjadi lebih buruk (Papalia, 1996).
Biasanya, anak akan menguasai paling tidak satu bahasa dengan lancar pada usia tiga sampai lima tahun (www.earlychildhood.com). Biasanya pada saat yang sama anak bilingual akan dapat menguasai dua bahasa yang ia pelajari juga pada rentang usia tersebut. Hanya sayangnya, karena keterbatasan pengetahuan orang tua dan masyarakat mengenai bilingualism, banyak yang menganggap bahwa mempelajari dua atau lebih bahasa pada masa kanak – kanak merupakan sesuatu yang berbahaya. Hal ini biasanya juga terjadi pada lingkungan yang homogeny. Bila pada suatu daerah hanya digunakan satu bahasa secara intensif, maka anak yang dibiasakan menggunakan dua bahasa saat ia masih kecil akan dianggap tidak normal.
Para ahli bahasa berpendapat bahwa saat untuk mempelajari bilingualism adalah pada saat kelahiran sampai pubertas. Hal ini disebabkan karena struktur otak cenderung berubah setelah pubertas, yang mengakibatkan makin sulitnya seseorang untuk mempelajari sebuah bahasa baru. Jadi lebih mudah untuk memepelajari sebuah bahasa asing pada saat kita masih anak – anak dibandingkan saat kita sudah dewasa. Lebih jauh lagi, anak – anak akan dapat memiliki aksen asli dari bahasa keduanya tersebut (www.brainy-child.com).
Ada pendapat yang mengatakan bahwa bilingualism dapat menyebabkan keterlambatan bicara dan gangguan bahasa (language disorder). Hal ini disebabkan karena anak yang mendengar dua bahasa yang berbeda akan merasa kebingungan dan akhirnya menimbulkan masalah dalam perkembangan bahasanya. Bahasa ibu juga dianggap akan dapat dikuasai dengan lebih baik bila tidak ada kompetitor yang menganggu perkembangannya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila orang tua ingin menjadikan anaknya seorang bilingual. Hal pertama adalah komitmen orang tua saat memutuskan untuk membuat anaknya bilingual. Ini karena orang tua yang mempunyai komitmen yang jelas dan pasti akan dapat lebih berhasil menerapkan bilingualisme pada anaknya (www.brainy-child.com).
Konsistensi juga merupakan kunci penting mempelajari sebuah bahasa. Apabila kita sering mencampuradukan dua bahasa dalam satu kalimat, anak akan mengalami kesulitan dalam memisahkan tata bahasa dan kosakata yang tepat. Mereka akan mempelajari bahasa yang campur-aduk tadi sebagai satu bahasa (Rosenberg, www.iteslj.org).
Orang tua juga harus mengingat untuk menyeimbangkan penggunaan kedua bahasa tersebut. Apabila di sekolah anak lebih mempunyai kesempatan untuk mempelajari dan menggunaakan satu bahasa, di rumah ia harus diberi kesempatan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa yang lainnya. Pengalaman yang kaya akan kedua bahasa merupakan faktor penting untuk terbentuknya perkembangan bilingual yang baik.
Lebih lanjut, Rosenberg (www.iteslj.org) mengatakan bahwa kualitas interaksi bahasa juga amat penting. Bahasa yang digunakan sebaiknya tidak terlalu kompleks dan orang tua harus belajar untuk mengembangkan kemampuan anak serta member dorongan dan persetujuan padanya untuk terus belajar. Orang tua harus menjadi pendengar yang baik dan menjadi model yang baik bagi anak utnuk mempelajari tata bahasa dan menggambarkan kosakata. Menyediakan buku, musik, dan video juga penting agar anak memkiliki akses pada berbagai media yang menggunakan bahasa kedua.
Aspek yang tak kalah penting dalam pembelajaran bahasa kedua di sekolah adalah guru-guru yang mengajar. Guru – guru yang mengajar pada sekolah bilingual seharusnya adalah guru yang mengerti kedua bahasa bersangkutan tanpa kesulitan yang berarti. Selain itu, jumlah anak dalam kelas harus sedikit atau kelas kecil (Papalia, 1993). Hal ini terbukti dari sebuah penelitian di Amerika bahwa anak-anak yang ditaruh di kelas berbahasa Inggris tanpa ada pengenalan bahasa itu terlebih dahulu dan tanpa guru yang mengerti bahasa pertama anak itu umumnya akan jatuh prestasi akademisnya dan banyak pula yang mengalami drop out (Cardenas, 1977, Cummins, 1986, McLaughlin, 1985 dlm. Papalia, 1993).
Orang tua perlu memperhatikan perbedaan individual pada setiap anak. Setiap anak mempelajari bahasa sesuai dengan kemampuannya masing – masing. Hal ini berhubungan dengan sejauh mana anak emmiliki akses pada bahasa tersebut dan juga tergantung dari kapasitas intelektual anak tersebut. Biarkan anak belajar bahasa asing sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan jangan membandingkan seorang anak dengan yang lainnya.
Bahasa asli (bahasa ibu) memegang peranan penting dalam perkembangan bilingualisme, terutama bagi anak – anak yang mempelajari bahasa kedua pada saat mereka mulai bersekolah. Tingkat kemampuan anak dalam menggunakan bahasa aslinya merupakan indikator yang kuat atas kemampuannya mempelajari bahasa kedua. Anak yang dating ke sekolah dengan kemampuan berbicara bahasa asli yang kuat akan lebih mudah mempelajari bahasa kedua.
Bahasa asli yang digunakan di sekolah akan berguna untuk mengembangkan kemampuan anak dalam mempelajari bahasa asli dan bahasa kedua. Anak bilingual biasanya lebih berhasil di sekolah bila sekolah dengan efektif mengajarkan bahasa asli dan kesusastraan bahasa tersebut. Sebaliknya, bila anak diajarkan untuk menolak bahasa asli, perkembangan bahasa keduanya pun biasanya akan terhambat.
Sebernarnya, tanpa disadari, bilingualisme ini sudah sejak dahulu dipraktekkan di Indonesia. Negara kita yang mempunyai banyak suku bangsa juga mempunyai banyak bahasa daerah dan banyak orang yang menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerahnya dengan fasih. Hanya saja bahasa daerah umumnya mempunyai struktur bahasa yang sama dengan bahasa Indonesia, sedangkan bahasa asing mempunyai struktur bahasa yang berbeda.
Perilaku dan minat konsumen
Consumen attitude atau yang disebut sikap konsumen adalah satu dari konsep-konsep penting dalam mempelajari tingkah laku konsumen. Sebuah perusahaan bisa menghabiskan milyaran juta rupiah untuk membiayai penelitian yang menguji sikap pembeli terhadap produk yag mereka jual, yang mana kemudian berusaha mempengaruhi perilaku tersebut dengan teknik-teknik persuasi. Dengan mempengaruhi attitude konsumen diharapkan perusahaan dapat mempengaruhi tingkah laku pembelian mereka pula.
What is an attitude?
Attitudes towards what?
Konsumen dapat bersikap terhadap objek fisik dan sosial, seperti aspek-aspek dalam strategi pemasaran. Konsumen juga dapat bersikap terhadap objek yang tidak dapat diraba (abstrak, ide, konsep) seperti kapitalisme dan harga minyak dunia.
Konsumen juga dapat bersikap terhadap perilaku atau aksi diri mereka sendiri, termasuk perilaku yang telah lewat atau yang direncanakan di masa depan (Mengapa saya membeli ini? Besok saya akan berbelanja).
LEVELS OF ATTITUDE CONCEPTS
Para konsumen bisa memiliki sikap yang berbeda terhadap variasi dari suatu konsep yang umum.
Para konsumen bisa memiliki sikap yang berbeda terhadap variasi dari suatu konsep yang umumBagan di bawah ini menunjukkan beberapa konsep sikap yang berbeda-beda pada tingkatan yang lebih spesifiknya, walaupun sebenarnya keseluruhan konsep itu berada pada satu domain/daerah produk.
Misalnya seorang konsumen bernama Riki. Ia memiliki sikap yang cukup positif terhadap rumah makan fast-food secara umum, tetapi ia lebih menyukai (memiliki sikap yang lebih positif) satu bentuk produk (yaitu rumah makan dengan hamburger). Akan tetapi, sikapnya terhadap McDonald’s (yang merupakan sebuah merek rumah makan hamburger spesifik) hanyalah sebatas sedikit menyukai (ia lebih menyukai Burger King). Dengan begitu, sikapnya terhadap “model” tertentu – rumah makan McDonald’s di jalan Grant ataupun Main – menjadi negatif (ia memiliki makanan yang kurang disukai di daerah itu).
Perlu dicatat bahwa beberapa konsep sikap diturunkan dalam cakupan perilaku tertentu dan konteks situasi tertentu pula (makan malam bersama anak-anaknya di McDonald’s Grant Street setelah mengikuti satu permainan sepakbola), sedangkan konsep lainnya lebih umum (rumah makan McDonald’s secara umum). Konsumen bisa memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap konsep ini dan sikap ini mungkin tidak konsisten antara satu dengan lainnya. Dalam contoh Riki misalnya, ia tidak begitu senang menghabiskan waktu makan siangnya dengan teman-temannya di McDonald’s Grant Street (ia lebih memilih rumah makan dengan pelayanan penuh); bagaimanapun, ia lebih menyukai makan di rumah makan itu jika dengan anak-anaknya (rumah makan itu lebih mudah dan cepat pelayanannya).
Hal yang perlu diingat bahwa walaupun ‘objek’ McDonald’s yang sama ditunjukkan pada setiap konsep, sikap Riki terhadap McDonald’s berbeda pada dua situasi. Karena konsumen biasanya memiliki sikap yang berbeda terhadap konsep sikap yang berbeda, maka pihak pemasaran harus merasa yakin untuk mengukur konsep sikap pada tingkatan spesifik yang paling relevan/sesuai dengan masalah ketertarikan di dalam pemasaran.
Marketing Implications
Pihak pemasaran sangat tertarik dalam market share (penguasaan pasar), suatu pengukuran terhadap tingkah laku membeli mengindikasikan proporsi dari total penjualan pada satu kategori produk (atau bentuk produk) yang diterima oeh suatu merek. Tetapi pihak pemasaran juga perlu memperhatikan sikap konsumen terhadap merek
BRAND EQUITY -- Brand attitude (sikap terhadap merek) merupakan kunci dari brand equity (kekayaan merek). Brand equity memperhatikan nilai dari merek terhadap pihak pemasaran dan terhadap konsumen. Dari sudut pandang pemasaran, brand equity menyiratkan keuntungan yang lebih besar, lebih banyak aliran uang, dan penguasaan pasar yang lebih besar. Misalnya, Marriot memperkirakan bahwa menambahkan namanya pada penginapan bernama Fairfield Inn akan meningkatkan rata-rata pemilikan sebanyak 15 % (indikator terukur dari nilai merek Marriot). Di Inggris, Hitachi dan G.E. pernah berbagi pabrik yang membuat televisi yang mirip/identik untuk kedua perusahaan. Satu-satunya perbedaan adalah nama merek pada televisi itu dan harga Hitachi yang lebih tinggi $ 75 dibandingkan G.E., inilah yang menunjukkan equity atau nilai dari merek Hitachi.
Dari sudut pandang konumen, brand equity melibatkan sikap terhadap merek yang kuat dan positif (evaluasi yang baik terhadap merek) yang didasarkan pada maksud dan kepercayaan (meaning dan kepercayaan) yang baik, yang dapat diakses di dalam memori (ingatan yang mudah dipanggil kembali). Ketiga faktor ini menciptakan hubungan konsumen-merek yang kuat dan baik, dan inilah yang menjadi aset paling penting yang dimiliki sebuah perusahaan dan menjadi dasar bagi brand equity.
Pada dasarnya, pihak pemasaran bisa mendapatkan brand equity dengan tiga cara, mereka dapat membangunnya, meminjamnya, atau membelinya.
Perusahaan dapat membangun brand equity dengan meyakinkan bahwa merek tersebut memberikan konsekuensi yang positif secara nyata dan juga dengan mengiklankan konsekuensi tersebut secara konsisten. Berkaitan dengan strategi ini, ada beberapa taktik yang telah digunakan oleh beberapa firma internet (seperti Yahoo! Dan Amazon.com) untuk mengembangkan brand-nya sehingga dapat terkenal hanya dalam waktu yang relatif singkat.
Taktik 1 : berikanlah contoh produk secara gratis. Taktik ini sebenarnya bukan hal baru, tetapi dapat dimodifikasi, sebagaimana yang dilakukan oleh America Online (AOL) yang membagi-bagikan CD-ROMs program miliknya secara gratis, melalui berbagai cara. Ini dilakukan agar konsumen dapat merasakan langsung manfaat dari AOL secara gratis (dalam rentang waktu tertentu). Hal ini lebih efektif dibandingkan memberikan penjelasan saja mengenai produk tersebut.
Taktik 2 : bangunlah relasi publik seperti perang. Strategi ini dilakukan oleh Sun Microsystem untuk mengalahkan peluncuran produk baru dari Microsoft.
Taktik 3 : bekerjalah dengan jaringan. Strategi ini dilakukan oleh Amazon.com, dengan membuka kerjasama dengan para pelanggannya. Kerja sama ini berupa pemberian link langsung untuk mengakses rekomendasi buku dari situs pribadinya.
Taktik 4 : buatlah menjadi menarik (lucu). Strategi ini salah satunya dilakukan oleh Yahoo! dengan memberikan tag line yang menarik seperti “Do you Yahoo!?”
Perusahaan juga dapat meminjam brand equity dengan cara memperluas nama merek untuk produk lainnya. Misalnya untuk Coca Cola yang kini mencakup Coca Cola Classic, Coke, Diet Coke, Caffeine-Free Coke, dan lain-lain. Peneliti bagian pemasaran berusaha untuk menemukan bagaimana brand equity dapat ditransfer melalui perluasan brand-name. Hasilnya menunjukkan bahwa kesuksesan perluasan merek ini bergantung pada kunci pengertian (key meaning) yang diasosiasikan konsumen dengan suatu brand name, dan juga bergantung apakah pemahaman itu konsisten atau sesuai dengan produk lainnya.
Cara ketiga adalah dengan membeli brand equity, dengan membeli merek yang telah terkenal (telah memiliki equity).
The Multiattribute Attitude Model
Pemasaran research berfokus pada membuat model yang dapat memprediksikan sikap yang dihasilkan oleh proses integrasi ini. Hal ini disebut dengan multiattribute attitude models, karena ia terfokus pada kepercayaan konsumen mengenai mltiple produk atau atribut brand. Dalam hal ini model Martin Fishbein merupakan model yang paling berpengaruh dalam pemasaran.
Kepercayaan strength (bi) adalah probabilitas dari asosiasi antara objek dan atributnya yang relevan. Kekuatan brand belief dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya dengan objek. Kepercayaan mengenai produk akan menguat ketika berdasarkan penggunaan langsung dari produk, disamping itu kepercayaan yang berdasarkan pengetahuan langsung juga memiliki efek yang lebih besar pada attitude toward object.
Evaluasi kepercayaan menunjukkan tingkat kesukaan konsumen terhadap atribut tersebut. Kepercayaan yang kuat mengenai atribut yang positif memiliki pengaruh yang lebih besar pada Ao dibandingkan kepercayaan yang lemah mengenai atribut positif.
Ao = Σ bi ei
di mana
Ao= attitude toward object
bi = kekuatan dari kepercayaan
ei = evaluasi dari attribute
n = number of salient kepercayaan mengenai objek
§ Marketing Implications
Pihak pemasaran (marketers) telah menggunakan The Multiattribute Model untuk menggali tingkah laku konsumen sejak akhir tahun 1960. Model tersebut menjadi populer karena memiliki daya tarik intuitif bagi para peneliti dan manajer serta relatif mudah digunakan dalam penelitian. Tidak semua dari model-model tersebut secara tepat merefleksikan model Fishbein yang mendasar, tetapi banyak yang mengadaptasi dari model Fishbein.
UNDERSTANDING YOUR CUSTOMERS -- Multiattribute Model berguna untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang paling penting bagi konsumen. Sebagai contoh, penumpang pesawat terbang senang mengeluh mengenai makanan yang banyak kutunya yang disediakan di pesawat. Akan tetapi suatu penelitian menemukan bahwa hanya 40% dari para penumpang yang menetapkan bahwa pelayanan makanan dan minuman yang baik itu penting, sedangkan atribut lain yang dikatakan penting jauh lebih sering. Hal tersebut meliputi jadwal yang sesuai (lebih dari 90%), registrasi yang cepat (80%), kursi yang nyaman (80%), dan pelaksanaannya yang tepat waktu (85%). Atribut-atribut berbeda yang relatif penting mungkin berbeda pula segmen pasarnya.
DIAGNOSIS STRATEGI PEMASARAN -- Walaupun Multiattribute Model dikembangkan untuk memprediksi seluruh sikap, pihak pemasaran sering menggunakannya untuk mendiagnosis strategi pemasaran. Dengan menguji kepercayaan yang kuat yang mendasari sikap terhadap berbagai merek, pihak pemasaran dapat belajar bagaimana strategi mereka dilakukan dan membuat penyesuaiannya untuk memperbaiki keefektifannya.
UNDERSTANDING SITUATIONAL INFLUENCES -- Pihak pemasaran dapat juga menggunakan model sikap multiattribut untuk menjelaskan pengaruh situasi. Salient belief mengenai attribut produk yang pasti mungkin sangat dipengaruhi oleh situasi dimana produk digunakan. Situasi yang beragam, meliputi waktu tiap hari, suasana hati konsumen, setting lingkungan, cuaca dan variabel-variabel lain. Karakteristik situasi ini berpengaruh dimana kepercayaan yang dimunculkan dari memori dan mempengaruhi sikap terhadap merek yang akan dibeli untuk digunakan pada situasi tersebut. Sebagai contoh, suatu penelitian produk makanan menemukan bahwa kepercayaan mengenai ekonomi dan rasa adalah lebih penting dalam tiga kesempatan makanan snack pada umumnya, yaitu desserts tiap hari, menonton televisi di sore hari dan makan siang anak. Ketika membeli snack untuk pesta anak, kepercayaan mengenai nutrisi dan rasa enak itu lebih penting. Berbagai salient belief dapat mempengaruhi sikap yang berbeda terhadap merek dalam situasi yang beragam.
§ Attitude-Change Strategies
Multiattribute Model merupakan petunjuk yang berguna dalam merancang strategi untuk mengubah sikap-sikap konsumen. Pada dasarnya, pihak pemasaran memiliki 4 kemungkinan strategi perubahan sikap, yaitu :
1. menambah salient belief yang baru mengenai objek sikap
2. meningkatkan kekuatan dari kepercayaan yang positif yang ada
3. memperbaiki evaluasi dari kepercayaan yang telah dibangun dengan kuat
4. membuat
Menambah salient belief yang baru terhadap kepercayaan yang ada bahwa konsumen memiliki kira-kira satu produk atau merek, mungkin merupakan strategi perubahan sikap yang paling umum. Kadang-kadang strategi ini memerlukan suatu perubahan fisik pada produk. Sebagai contoh, pada saat ini crunchy adalah suatu atribut yang ditambahkan pada banyak produk makanan. Pada umumnya orang-orang memiliki sikap yang positif terhadap ”crunchy” dan ”crispy”, dimana tampak berkaitan dengan perasaan yang menyegarkan, menyenangkan dan meringankan stres.
Pihak pemasaran dapat juga mencoba mengubah sikap dengan mengubah kekuatan dari kepercayaan yang ada. Mereka dapat berusaha meningkatkan kekuatan kepercayaan mengenai atribut-atribut dan konsekuensi positif atau menurunkan kekuatan kepercayaan mengenai atribut-atribut dan konsekuensi negatif.
Pihak pemasaran dapat juga mencoba untuk mengubah sikap konsumen dengan mengubah aspek evaluatif yang ada, kepercayaan kuat yang dipegang mengenai atribut yang penting. Hal ini memerlukan konstruksi means-end chain yang baru dengan hubungan yang lebih positif, konsekuensi yang lebih tinggi terhadap atribut tersebut. Sebagai contoh, pabrik sereal yaitu ‘Kellogg’ mencoba untuk mempertinggi sikap konsumen dengan menghubungkan atribut fiber makanan dengan pencegahan kanker.
Strategi akhir untuk mengubah sikap konsumen ialah membuat kepercayaan yang baik yang lebih penting, biasanya dengan meyakinkan konsumen dengan atribut yang lebih sesuai dengan diri. Strategi ini sama dengan salah satu yang sebelumnya yang berusaha untuk menghubungkan atribut dengan konsekuensi penilaian dan nilai-nilai. Menciptakan seperti “means-end chain” meningkatkan baik salient belief konsumen mengenai atribut dan evaluasi dari kepercayaan tersebut.
Friday, March 18, 2011
Spektrum yang terurai
Coffee Holix
- Ristretto Espresso : Shot pendek yang hanya mengambil 3/4 ons dari shot untuk mengindari bagian espresso yang pahit, dan hanya mengambil bagian terbaik.
- Single Espresso : Espresso shot 1 ons.
- Lungo Espresso : Espresso shot 1.5 ons.
- Double Espresso : Espresso shot 2 ons, dengan isi kopi 2 kali lipat.
- Espresso Macchiato : Shot Espresso yang diberikan foam susu di bagian atas dengan sendok, disajikan di gelas / mug kecil.
- Espresso Con Panna : Panna artinya krim. Jadi intinya sama dengan Espresso Macchiato, tetapi menggunakan whipped cream / krim.
- Baileys Irish Cream Coffee
- Brandy Coffee : Kopi dengan brandy
- Caffe Corretto : Espresso shot dengan shot Brandy, Grappa, atau Sambuca
- Calypso Coffee : Kopi dengan Tia Maria atau Kahlua, dan Rum
- English Coffee : Kopi dengan Gin
- Irish Coffee : Kopi dengan whiskey
- Russian Coffee : Kopi dengan Vodka
- Seville Coffee : Kopi dengan Contreau