"Ga asyik nih,gara2 makan makan sambel,lambung aku jadi sakit"
"Gara2 tugas numpuk,aku stress gini"
"Gara2 tu cowo ,aku sakit hati"
Coba sekali lagi fikirkan
Itu semua juga kita yang pilih..
Kita memilih makan sambel,kita memilih kuliah,dan kita milih cowo itu
Kenapa manusia cenderung menyalhkan objek?
Bukankah memilih itu kata kerja yang dilakuin subjek ?
Lalu, kenapa menyalahkan objek yang dipilih?
Sebelum makan sambel,atau masuk kuliah atau nerima cowo,orang itu seharusnya udah paham konsekuensinya, dan tetap memilih hal itu.
Walaupun misalnya kita ga memilih cowo itu,tapi memilih ga ngejauhin dia,berarti itu juga masuk pilihan kita.
Mungkin kita terbiasa menyalahkan sesuatu lain demi melindungi diriku sendiri.
Jadi, apa kita harus menyalahkan diri sendiri karena salah memilih?
Menurut aku, ga penting siapa atau apa yang salah,siapa atau apa yang bener.
yang penting apa yang kita pelajari ,dari hal-hal kecil sampai yang besar.
Hanya saja, kita harus lebih bertanggungjawab pd pilihan kita ke depannya.
Manusia yang bertanggung jawab,selalu berfikir matang-matang sebelum bertindak,karena apa yang akan menantinya nanti,harus ia hadapi, tidak lari,atau menyalahkan hal lain.. :)
Dan juga menjadi positive thinker.
Karena anugrah yang diterima manusia yang berfikir positif adalah no regrets.
semua bermakna..semua berarti..semua ada indahnya.
Mungkin makna dari suatu kejadian ga kita rasain langsung. Kita harus sabar dan tetap punya keyakinan.
Apakah ada keindahan dari sesuatu yang buruk yang menimpa kita? ADA.Karena kesabaran sesungguhnya adalah meyakini maksud baik Tuhan.
Sekali lagi, baik dan buruk adalah ilusi yang diciptakan oleh pikiran manusia. Kita bisa melihat cahaya dalam ruang segelap apapun jika kita cukup terbuka untuk melihat dengan bijaksana.
Marilah lebih bijak dalam memilih, dalam melihat, dan dalam keyakinan.
ARSIP: Januari 2010
#Latepost
No comments:
Post a Comment